Bertani Tanpa Pestisida

@christian science monitor

Oleh FRANS OBON

Pertanian tanpa pestisida telah menjadi wacana global. Tapi perusahaan-perusahaan yang memproduksi pestisida selalu memiliki koneksi dengan politik, sehingga kebijakan publik gagal melindungi masyarakat dari bahaya pestisida pada buah-buahan dan sayur-sayuran yang ada di pasar-pasar internasional. Mungkin juga telah melanda sayur-sayur dan buah-buahan di pasar-pasar lokal kita.

PengadilanTinggi India, tulis British Broadcasting Corporation (BBC), telah memerintahkan pejabat pemerintah untuk meneliti sayur-sayur dan buah-buahan di pasar-pasar India untuk memastikan laporan sebuah survei lembaga swadaya masyarakat setempat, Suara Konsumen bahwa sayur-sayuran dan buah-buahan di pasar-pasar India tercemar bahan beracun yang menimbulkan kepala sakit, mempengaruhi kesuburan, dan merusak ginjal dan hati.
Lanjutkan membaca “Bertani Tanpa Pestisida”

Wela Bombang Pariwisata

Presentasi makalah (kiri-kanan) Pius Baut, Frans Obon, dan P Dr Hubert Muda SVD.

Oleh FRANS OBON

SEKITAR seratus penyuluh agama bukan pegawai negeri sipil dari Katolik, Protestan, Islam, dan Hindu berkumpul selama tiga hari (17-19 Maret 2011) di Hotel Pelangi Labuan Bajo untuk membahas peranan mereka dalam konteks pengembangan pariwisata Manggarai Barat.

Sejak tahun lalu, sebuah lembaga swadaya masyarakat berbasis di Swiss, New Seven Wonders of Nature mengadakan voting objek wisata di dunia, yang menurut masyarakat internasional menjadi salah satu keajaiban dunia. Salah satu dari objek wisata kelas dunia yang difavoritkan menjadi salah satu keajaiban dunia itu adalah binatang komodo (Varanus komodoensis) yang terdapat di Manggarai Barat. Pemenang lomba ini akan diumumkan November mendatang.
Lanjutkan membaca “Wela Bombang Pariwisata”

Tobat untuk Hidup Baru

@fransobon

Peserta Musyawarah Pastoral (Muspas) VI Keuskupan Agung Ende, Flores, 6-11 Juli 2010.

Oleh FRANS OBON

Hari Rabu pekan ini, umat Katolik di seluruh dunia memasuki masa 40 hari berpuasa. Masa tobat itu dimulai dengan perayaan Hari Rabu Abu. Tiap umat Katolik ditandai dahinya dengan abu sebagai simbol dimulainya pertobatan. Saya menyaksikan betapa banyak umat menjejali gereja-gereja untuk mengikuti perayaan Rabu Abu itu. Ini pemandangan yang biasa di gereja-gereja di Flores. Pada hari itu, banyak umat Katolik meninggalkan sejenak kesibukan mereka untuk mengikuti perayaan dimulainya masa puasa (prapaskah).
Lanjutkan membaca “Tobat untuk Hidup Baru”