Refleksi dan Tobat Menjelang Muspas VII

Surat Gembala Prapaskah Uskup Agung Ende membahas evaluasi dan persiapan Musyawarah Pastoral (Muspas) VII di Mbay, Kabupaten Nagekeo pada 7-11 September 2015.

Oleh FRANS OBON

Mgr Vincent Sensi Potokota
Mgr Vincent Sensi Potokota

ENDE – Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota dalam Surat Gembala Prapaskah tahun 2015 mengajak umat Katolik Keuskupan Agung Ende, Flores tengah merefleksikan kembali hasil-hasil dari reksa pastoral yang direncanakan dalam Musyawarah Pastoral (Muspas) VI yang digelar, Juli 2010 di Kota Ende.

Musyawarah Pastoral pertama kali digelar pada masa kepemimpinan Uskup Agung Ende Mgr Donatus Djagom SVD pada tahun 1987. Sejak itu secara teratur setiap lima tahun Keuskupan Agung Ende mengadakan Muspas dengan menghadirkan wakil-wakil umat Katolik yang dipilih dari berbagai organisasi Katolik dan komisi-komisi keuskupan, organisasi gereja termasuk para pakar dan peninjau dari keuskupan lainnya.
Lanjutkan membaca “Refleksi dan Tobat Menjelang Muspas VII”

Kopdit Serviam Makin Berkembang

Koperasi Kredit Serviam Ende mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2014 dan menganugerahkan penghargaan cincin dan kalung emas kepada para pendiri dan perintis Koperasi Kredit Serviam.

Oleh FRANS OBON

David Sola
David Sola

ENDE — Koperasi Kredit (Kopdit) Serviam Ende yang pada awalnya berkembang di lingkungan lembaga pendidikan asuhan Suster Ursulin makin bertumbuh pesat dan saat ini menjadi salah satu koperasi kredit yang cukup besar di Kabupaten Ende.

Saat ini Kopdit Serviam yang didirikan 9 Januari 1993 pasca gempa tektonik 12 Desember 1992 yang melanda Flores, telah memiliki anggota sebanyak 3.156 orang dengan rata-rata pertumbuhan anggota dalam tiga tahun terakhir berkisar 16-18 persen. Sebesar 57,7 persen anggota berusia 36 ke atas dan 34,4 persen adalah kaum muda dan usia 61 tahun ke atas 9,8 persen. Anggota laki-laki 1.664 orang dan perempuan 1.492 orang.

Pada Tahun Buku 2014, kekayaan Kopdit Serviam mencapai Rp19,9 miliar lebih, simpanan saham Rp9,1 miliar, simpanan non saham Rp7,7 miliar lebih, dan piutang anggota Rp12,9 miliar lebih.
Lanjutkan membaca “Kopdit Serviam Makin Berkembang”

Forum Puskopdit NTT Resmi Dibentuk

Ketua, pengurus dan manajer Pusat Koperasi Kredit Nusa Tenggara Timur bergabar bersama usai pertemuan di Puskopdit Flores Mandiri Kabupaten Ende.
Ketua, pengurus dan manajer Pusat Koperasi Kredit Nusa Tenggara Timur bergambar bersama usai pertemuan di Puskopdit Flores Mandiri Kabupaten Ende.

Oleh FRANS OBON

ENDE — Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) di wilayah Flores, Timor dan Sumba dalam pertemuan, Rabu (11/2/2015) di Puskopdit Flores Mandiri resmi membentuk sebuah forum bersama yang diberi nama Forum Puskopdit NTT. Forum serupa dengan nama Forum BK3D Regio NTT pernah dibentuk beberapa tahun silam, tetapi forum ini kemudian tidak berjalan.

Namun sejalan dengan pertumbuhan koperasi kredit yang begitu pesat dalam beberapa tahun belakangan baik dalam jumlah anggota maupun pertumbuhan aset, gerakan koperasi kredit di wilayah NTT memandang perlu dibentuk sebuah forum bersama dengan berbagai agenda kerja dan kegiatan ke depan.

Data per 31 Desember 2014 menyebutkan, Puskopdit Swadaya Utama Maumere dengan 46 koperasi kredit primer memiliki aset Rp1,05 triliun lebih dengan jumlah anggota 203.337, Puskopdit Timor dengan 27 kopdit primer memiliki aset Rp599,8 miliar lebih dengan anggota 69.450, Puskopdit Flores Mandiri dengan 45 kopdit primer memiliki aset Rp880,3 miliar lebih dengan anggota 117.153, Puskopdit Manggarai dengan 38 kopdit primer memiliki aset Rp119,7 miliar lebih dengan anggota 43.271 dan Sumba dengan 9 kopdit primer memiliki aset Rp13,5 miliar lebih dengan 6.327 anggota. Total aset Forum Puskopdit NTT sebesar Rp2,6 triliun lebih dengan jumlah kopdit 165 dan anggota 439.538 orang.
Lanjutkan membaca “Forum Puskopdit NTT Resmi Dibentuk”

Solidaritas dengan Para Korban

Oleh FRANS OBON

Gereja Katolik memprotes kebijakan pemeintah tekait  tambang di Kabupaten Manggarai Timur.
Gereja Katolik memprotes kebijakan pemerintah terkait tambang di Kabupaten Manggarai Timur.

TAMPAKNYA persoalan tambang di Manggarai raya belum menjadi persoalan bersama kendati telah dilakukan berbagai upaya agar masalah tambang menjadi keprihatinan seluruh umat Katolik. Hal itu bisa kita lihat dari berbagai tanggapan terhadap masalah ini. Misalnya, masih saja ada umat Katolik di Manggarai raya yang mempertanyakan sikap Gereja Katolik mengenai pertambangan. Sikap Gereja Katolik yang dimaksudkan di sini tidak lain tidak bukan adalah sikap hierarki Gereja Katolik. Masih saja ada elite politik dan elite kekuasaan memperlihatkan sikap yang acuh terhadap masalah tambang yang telah menjadi keprihatinan pastoral Gereja Katolik dalam 10 tahun terakhir di Flores dan Lembata.
Lanjutkan membaca “Solidaritas dengan Para Korban”