Oleh FRANS OBON
Minggu, 9 Februari, bangsa Indonesia memperingati Hari Pers Nasional (HPN). Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 5/1985, tanggal 9 Februari ditetapkan sebagai Hari Pers Nasional. Tanggal 9 Februari dijadikan Hari Pers Nasional didasarkan pada fakta historis bahwa pada tanggal 9 Februari 1946, dibentuklah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), yang menjadi wadah organisasi para wartawan di Indonesia. Tema HPN tahun 2014 adalah “Pers Sehat, Rakyat Berdaulat”. Pada tahun 2013, tema HPN adalah “Pers Bermutu, Bangsa Maju”.
Sudah seringkali dikatakan bahwa pers adalah pilar keempat demokrasi dan memang tidak terbantahkan tentang peranan pers dalam memajukan dan menyehatkan kehidupan masyarakat. Apa jadinya bila kehidupan bersama kita sebagai bangsa dan negara tanpa kehadiran pers. Apa jadinya bila satu daerah (komunitas) tidak memiliki pers. Atau lebih spesifik kita bisa katakan, apa jadinya bila Flores dan Lembata ataupun Nusa Tenggara Timur tidak memiliki pers.
Pers selalu terkait dengan masyarakat di mana dia berada. Oleh karena itu pers pada hakikatnya mencerminkan dinamika kehidupan masyarakatnya. Dinamika pers adalah dinamika masyarakat itu sendiri. Harian Flores Pos, misalnya, 80 persen content (isi) redaksionalnya memuat berita-berita lokal. Ini adalah sebuah pilihan sengaja dan penuh kesadaran bahwa berita-berita pada Harian Flores Pos mencerminkan dinamika kehidupan masyarakat Flores dan Lembata khususnya dan Nusa Tenggara Timur pada umumnya. Dengan demikian Flores Pos memotret bagian-bagian penting dari rekam jejak dinamika kehidupan masyarakat Flores dan Lembata, yang kemudian menjadi dokumentasi dinamika dan sejarah kehidupan masyarakat Flores dan Lembata itu sendiri.
Lanjutkan membaca “Hari Pers Nasional” →