Kepemimpinan dan Manajemen PDAM

peta kota labuan bajo

 

Oleh Frans Obon

Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Manggarai Barat mempersoalkan seleksi Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wae Mbeliling. Kalangan Dewan dengan penuh kekhawatiran menilai bahwa seleksi Direktur PDAM Wae Mbeliling yang dikesankan berlangsung tertutup berpengaruh pada tidak terselesaikannya persoalan air minum bersih yang mendera Kota Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat yang memang sudah akut masalahnya (Flores Pos 26 Agustus 2016).
Lanjutkan membaca “Kepemimpinan dan Manajemen PDAM”

Cendekiawan dan Kekuasaan

ilustrasi
ilustrasi
Oleh Frans Obon

Tema hubungan antara cendekiawan dan kekuasaan adalah tema aktual dan menarik, yang selalu diperdebatkan dan diwacanakan terus menerus sepanjang sejarah manusia. Tema inilah yang digeluti Daniel Dhakidae dalam bukunya Cendekiawan dan Kekuasaan dalam Negara Orde Baru. Objek kajian Dhakidae adalah hubungan cendekiawan dan kekuasaan dalam satu periode pemerintahan yang berusia 32 tahun yang disebut Orde Baru.

Buku yang dinilai sebagai salah satu buku terbaik yang membahas hubungan antara cendekiawan dan kekuasaan dalam konteks Indonesia sudah lama diluncurkan di Jakarta. Tetapi Yayasan Swabina Yasmine Ende pimpinan John Th Ire menggelar seminar sehari untuk membedah buku dan mencoba menarik satu dua poin penting bagi perkembangan intelektual Flores. Seminar yang berlangsung di Hotel Dwi Putra, Sabtu (11/9) itu menghadirkan Dr Daniel Dhakidae sendiri sebagai penulis. Pada kesempatan itu ikut membahas topik yang sama adalah Drs. Don Bosco Wangge MSi, Pater Dr Philipus Tule SVD, Drs Natsir Koten, MPd dengan moderator Romo Paulus Bongu Pr.
Lanjutkan membaca “Cendekiawan dan Kekuasaan”

Penanganan Rabies Masih Bersifat Darurat

gambar penyebaran rabiesOleh Frans Obon

Kesan yang paling umum yang kita peroleh dari cara pemerintah daerah menangani masalah rabies di Flores dan Lembata adalah bahwa masalah yang begini serius menyangkut kehidupan manusia yang sudah dimulai tahun 1997 masih ditangani secara darurat hingga saat ini. Dalam artian ketika kasus rabies muncul di satu daerah, maka pada saat itu baru dilakukan vaksinasi secara massal dan penertiban hewan penular rabies. Langkah seperti ini seringkali terlambat karena penanganan secara massal baru dilakukan setelah ada kasus korban dugaan gigitan anjing rabies meninggal dunia.
Lanjutkan membaca “Penanganan Rabies Masih Bersifat Darurat”